Institut Teknologi dan Bisnis Indobaru Nasional sukses menyelenggarakan webinar literasi keuangan digital bertema “Mengenal Investasi Legal di Era Digital: Cerdas, Aman, Menguntungkan” pada Jumat, 30 Mei 2025. Menghadirkan pembicara dari OJK Wilayah Kepri, PT BEI Kantor Wilayah Kepri, dan Korea Sekuritas Indonesia, acara ini disambut antusias oleh mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum. Edukasi ini menjadi langkah nyata IIBN dalam membentuk generasi melek finansial di era digital.
Institut
Teknologi dan Bisnis Indobaru Nasional (IIBN) terus menunjukkan kepeduliannya
dalam membekali mahasiswa dan masyarakat umum dengan pengetahuan yang relevan
dengan perkembangan zaman. Salah satu bentuk konkret dari upaya tersebut adalah
penyelenggaraan Webinar Literasi Keuangan Digital dengan tema "Mengenal
Investasi Legal di Era Digital: Cerdas, Aman, Menguntungkan" yang
dilaksanakan pada Jumat, 30 Mei 2025 melalui platform Zoom Meeting.
Acara
ini dibuka secara resmi oleh Rektor IIBN, Bapak Dr. Jontro Simanjuntak,
S.Pt., S.E., M.M, yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa literasi
keuangan bukan lagi menjadi pilihan, melainkan kebutuhan mendesak di tengah
perkembangan teknologi finansial yang begitu pesat. Beliau menekankan bahwa
pemahaman yang tepat tentang investasi, termasuk membedakan antara investasi
legal dan ilegal, menjadi pondasi penting untuk menciptakan generasi cerdas
finansial yang kebal terhadap penipuan digital.
Sebagai
pembawa acara sekaligus moderator, Renniwaty Siringoringo, S.E., M.Si,
yang juga merupakan Kaprodi Bisnis Digital IIBN, memandu jalannya
kegiatan dengan penuh semangat dan profesionalisme. Renniwaty menyampaikan bahwa
tema webinar ini dipilih sebagai respons atas meningkatnya kasus penipuan
investasi dan pinjaman online ilegal yang kerap menjerat masyarakat awam,
terutama mahasiswa dan kalangan muda yang sedang mencari alternatif pengelolaan
keuangan.
Sesi
pertama menghadirkan narasumber dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wilayah
Kepri, yakni Roy Aditya Perangin Angin, S.M., yang memaparkan materi
bertajuk "Waspadai Investasi Bodong: Peran OJK dalam Menjaga Keamanan
Investasi". Dalam pemaparannya, Roy menjelaskan modus-modus investasi
ilegal yang marak di masyarakat terutama mahasiswa, seperti skema Ponzi,
multi-level marketing berkedok investasi, dan aplikasi digital tanpa izin. Ia
juga menguraikan tugas dan fungsi OJK dalam mengatur, mengawasi dan melindungi
konsumen dan masyarakat dalam menjalankan transaksi keuangan yang benar dan
legal.
Menurut
Roy, masyarakat perlu waspada terhadap tawaran investasi yang menjanjikan
keuntungan besar dalam waktu singkat, tanpa adanya kejelasan izin usaha dan
badan hukum. Ia menyarankan peserta untuk selalu memverifikasi legalitas suatu
entitas melalui situs resmi OJK, Satgas
PASTI (Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal) dan Indonesia Anti Scam Center
(IASC). Salah satu pernyataan penting dari Roy adalah bahwa "ketika
suatu penawaran terlalu bagus untuk menjadi kenyataan seperti kata-kata
Investasi Yang Sangat Menguntungkan, besar kemungkinan itu adalah
penipuan."
Sesi
kedua dilanjutkan dengan materi dari Indra Novita, M.M., Kepala Wilayah
Kepri PT Bursa Efek Indonesia (BEI), yang mengangkat tema "Panduan
Investasi Pasar Modal secara Legal dan Aman." Indra menjelaskan berbagai
instrumen investasi yang tersedia di pasar modal Indonesia, termasuk saham, obligasi
dan reksadana. Ia juga menekankan pentingnya investor pemula memahami tujuan
melakukan investasi, karakteristik risiko dan keuntungan dari setiap instrumen
sebelum memulai investasi.
Dalam
penjelasannya, Indra menegaskan bahwa berinvestasi di pasar modal bukan hanya
tentang mengejar keuntungan, tetapi juga tentang membangun kebiasaan keuangan
yang sehat dan berorientasi jangka panjang. Ia mendorong peserta untuk
memanfaatkan platform edukasi digital yang disediakan oleh BEI, termasuk
Sekolah Pasar Modal dan IDX Mobile, sebagai langkah awal memahami dunia
investasi secara legal.
Materi
terakhir dibawakan oleh Rahman Anugrah Agung Putra dari PT Korea Investment
& Sekuritas Indonesia, yang mengenalkan PT KISI sekuritas dan memberikan
panduan praktis tentang cara membuka akun investasi saham di KISI Sekuritas.
Rahman memandu peserta memahami alur pendaftaran, proses verifikasi KYC (Know
Your Customer), hingga pemilihan sekuritas yang terpercaya. Ia juga
menampilkan simulasi pembukaan akun secara daring dan tips memilih saham yang
sesuai dengan profil risiko investor.
Webinar
ini diikuti oleh sekitar 62 peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan
masyarakat umum. Antusiasme peserta sangat tinggi, terlihat dari banyaknya
pertanyaan yang diajukan dalam sesi diskusi. Isu mengenai investasi bodong dan
pinjaman online ilegal (pinjol) menjadi topik yang paling banyak disorot.
Banyak peserta menyampaikan kekhawatirannya terhadap maraknya penipuan berbasis
digital dan berharap kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara rutin untuk
memperluas edukasi keuangan digital di kalangan masyarakat. Diakhir sesi, BEI
dan PT KISI sekuritas memberikan Door Price berupa penawaran pembukaan
akun investasi bagi seluruh peserta Webinar
sebesar 50.000 dan bagi peserta yang aktif bertanya dan menjawab
pertanyaan seputar materi webinar, mendaptkan top investasi sebesar 100.000.
